Sabtu, 15 November 2008

0

Cara Mudah Bikin Warnet Di Rumah

Seringkali kita bingung, ketika akan membeli komputer baru... pertanyaan yang muncul di benak kita : "Komputer lamaku mau diapakan?" Kalo dijual... pasti dijual murah sekali... kita akan teringat.. empat tahun lalu ketika baru membeli komputer tersebut... pada saat itu komputer Pentium I merupakan komputer paling cangih! Harganya juga tidak main-main... paling murah juga masih tiga-empat jutaan
sekarang kalo kita tawarkan kepada toko-toko paling banter cuman dihargai
satu-dua jutaan! Makanya kita bakal tidak tega (rugiiiiiii!!!)

Alternatif lain... daripada dijual murah.. lebih baik kalo tetap digunakan.
Bukankah lebih bagus kalo komputer tersebut dipakai adik kita yang baru
mulai mengenal komputer.. kalo cuman sekedar mengerjakan tugas sekolahan
dengan MS Word atau Excel 97, pasti lebih dari cukup! Setelah kita membulatkan hati (dan mengosongkan celengan).. maka kita membeli komputer baru yang lebih canggih ya... sebutlah Pentium III atau Pentium 4 lengkap dengan multimedia dan
modem untuk mengakes internet.
Ketika kita sedang asyik chatting atau download lagu mp3 dari internet
dengan komputer baru tersebut.. datanglah adik kita yang lugu.. "Kak, saya juga mau pakai internet untuk cari bahan tugas sekolah... komputer lama kan tidak ada
modemnya..." Well.. reseh juga kalo begini.. kan kita sudah kasih komputer lama kita
(ceritanya tadi sudah mengalah nih) ... tapi daripada si adik keluar malam-malam ke warnet untuk mencari bahan tugas sekolahannya.. mending kita pinjamkan komputer baru kita untuk dipakai browsing internet barang sejam.. dua jam... tiga jam.. eh eh.. kok malah si adik yang betah di depan komputer baru kita? Nah... daripada bergantian memakai komputer yang sama untuk akses internet, ada cara lain yang lebih bagus untuk berbagi akses internet secara bersamaan... namanya Internet Connection Sharing... sama persis dengan prinsip kerja komputer-komputer di warnet. Dengan cara ini, maka komputer Si Kakak menjadi gateway (pintu gerbang) internet atau istilah kerennya "server internet" untuk komputer Si Adik. Jadi kita bisa tetap asyik chatting sambil download lagu mp3 sementara di kamar sebelah si adik bisa tenang-tenang browsing internet mencari bahan tugas sekolahannya tanpa harus ditunggui Si
Kakak yang menggerutu di belakangnya. Semuanya dengan biaya koneksi internet
yang sama dengan jika hanya komputer Si Kakak mengakses internet. Kalo
dihitung-hitung.. jadinya malah menguntungkan.. karena dengan biaya yang
dulunya untuk satu orang.. sekarang dua orang bisa mengakses internet secara
bersamaan dengan satu modem!

Prinsip ini juga berlaku untuk kantor kecil yang mulai berkembang.. ketika
dilakukan penambahan unit komputer seringkali juga dilakukan penambahan
modem + registrasi internet untuk setiap komputer baru. Padahal hal ini
sebenarnya tidak perlu dan terkesan boros, asalkan kita sudah mengerti
prinsip dasar dalam menghubungkan dua atau lebih komputer ke dalam sebuah
jaringan LAN (Lokal Area Network) maka setiap kali kita menambah komputer
maka kita cuma perlu menambahkan ethernet card (disebut juga sebagai LAN
card) dan seutas kabel UTP (disebut juga sebagai kabel Beilden) untuk
dihubungkan ke HUB.

Berikut di bawah ini adalah cara-cara praktis untuk menghubungkan dua atau
lebih komputer
agar bisa mengakes internet secara bersamaan, persis seperti di warnet.

Kita mulai dengan bahan-bahan yang dibutuhkan...
1. Sebuah komputer yang akan dijadikan gateway (pintu gerbang) internet
atau kerennya disebut "server internet". Karena kebanyakan dari kita sudah
"terlanjur cinta" dengan Microsoft Windows maka komputer gateway ini harus
menggunakan salah satu di antara ketiga sistem operasi berikut ini : Windows
98 Second Edition, Windows 2000, atau Windows Me.
2. CD Installer atau folder berisi master : Windows 98 Second Edition,
Windows
2000, atau Windows Me.
3. Satu atau lebih komputer yang akan dijadikan sebagai klien dengan
salah satu sistem operasi Windows 95, Windows 98, Microsoft Windows NT 4.0,
Windows 2000 atau Windows Me.
4. Sebuah modem yang terpasang pada komputer gateway.
5. Ethernet atau LAN card yang terpasang pada semua komputer (termasuk
pada komputer gateway dong!).
6. Kabel dan HUB.
Catatan khusus menyangkut kabel dan hub :
a. Secara praktis kita tidak akan membahas hal-hal rumit tentang
berbagai topologi jaringan.. maka kita langsung menggunakan topologi
star-hub yang paling
populer digunakan.
b. Jika kita hanya menghubungkan dua unit komputer, maka kita TIDAK
membutuhkan HUB.. cukup dengan seutas kabel UTP CROSS-OVER dan ethernet card
pada masing-masing kedua komputer.

Setelah semua komputer terhubung secara fisik dengan kabel UTP.. maka kita
mulai melakukan setting LAN.
Prosesnya adalah sebagai berikut :
1. Setting TCP/IP pada semua komputer termasuk server.
Ketika kita sudah menginstall driver ethernet card dengan benar..
maka di layar dekstop akan muncul sebuah icon baru bernama "NETWORK
NEIGBORHOOD"
a. Klik-kanan icon "Network Neighborhood"
b. Properties - [Network] Configuration
c. Klik tombol File and Print Sharing...
Aktifkan "I want to be able to give others access to my files.
Aktifkan "I want to be able to give others access to print to my
printer(s)
d. Klik OK
e. Dalam installed network components : Klik TCP/IP -> NAMA ETHERNET
f. Klik Properties - IP Address
Specify an IP Address :
IP Address : 192.168.0.1
Subnet Mask : 255.255.255.0
g. Klik OK
---------
Catatan :
---------
Aturan dalam mengisi IP Address (Private Networking) :
1. Setiap komputer harus diberikan IP Address yang BERBEDA, mulai
dari 192.168.0.1 sampai maksimum 192.168.0.255, khusus untuk komputer
gateway internet HARUS diberikan IP Address 192.168.0.1 sedangkan komputer
berikutnya bisa dimulai dengan 192.168.0.2, 192.168.0.3... dst sampai dengan
192.168.0.255. Jadi angka yang berubah hanya digit yang terakhir.
2. Subnet Mask harus SAMA untuk semua komputer. Jadi semua komputer
harus diisikan Subnet Mask 255.255.255.0.
---------
h. Kita kembali ke [Network] Configuration
i. Tab [Network] Identification
Computer name : Server (atau Client, atau nama anda... harus BERBEDA
di setiap komputer)
Workgroup : elextra (atau nama group kesayangan anda... harus SAMA
di setiap komputer)
j. Klik OK

Nah... sekarang komputer akan minta untuk direstart...
sesudah komputer direstart maka kita akan mulai untuk setting Internet
Connection Sharing :
a. Klik Start - Settings - Control Panel - Add/Remove Programs - Windows
Setup
b. Klik "Internet Tools" kemudian klik Details...
c. Aktifkan "Internet Connection Sharing"
d. Klik OK kemudian Klik Apply.
e. Setelah itu Windows akan menginstall file-file yang diperlukan oleh
ICS (jika Windows meminta file-file, anda harus memasukkan CD Installer
Windows atau menunjukkan path ke folder master Windows, misalnya
D:\Master\Win98SE).
f. Muncul Internet Connection Sharing Wizard
g. Klik Next dua kali. - Welcome to the Internet Connection Wizard :
Gunakan pilihan ketiga "I want to set up my Internet Connection
manually, or I want to connect through a local area network (LAN)".
"How do you connect to the Internet?" - Pilih "I connect through a
phone line and a modem"
Choose modem - Select a modem to use to connect to the internet -
Isi dengan nama (merek) modem yang digunakan pada komputer gateway.
Kemudian kita mulai mengisi setting ISP yang akan digunakan : No
Telpon ISP (hilangkan tanda chek pada "Dial using the area code and country
code". Klik Advance untuk setting IP dan DNS jika dibutuhkan.
Isi User Name & Password . Jika password dikosongkan, akan muncul
peringatan bahwa anda tidak akan bisa terhubung tanpa mengisi password...
acuhkan saja.. pilih YES.
Connection Name : berikan nama koneksi, misalnya nama ISP.
Do you want to set up an Internet Mail account now - Pilih NO.
Finish.
Select network adapter : pilih nama (merek) ethernet card yang
digunakan.
Create a client configuration disk - tidak perlu, pilih CANCEL saja.
Restart komputer.
h. Start - Settings - Control Panel - Internet Options - Connection
Sharing...
General: aktifkan Enable Internet Connection Sharing
aktifkan Show Icon in Taskbar
Connect to the Internet using: Dial-up Adapter
Connect to my home networking using: nama (merek) ethernet.
Restart komputer.

Nah.. mudah kan? Sekarang anda sudah bisa menikmati Internet Connection
Sharing ala warnet di rumah!
Jika ada kesulitan dalam menerapkan cara-cara di atas, silahkan mengirimkan
e-Mail ke elextra-owner@yahoogroups.com

----- End of forwarded message from Elextra Komputer Makassar -----

---
HOMEPAGE: Mailing List & Database Center -
---

Minggu, 09 November 2008

0

November 10, 2008

Sepanjang perjalanan pulang dari Sawangan aku tidak habis berpikir… Semua orang bangga dengan adikku (no.3) yang hebat. Adikku yang keempat pun begitu pula, ‘Saya bangga mempunyai kakak yang hebat…’
Seharusnya… aku juga bangga akan hal itu. Punya adik yang hebat. Tapi… apa untungnya itu buatku? Aku hanya menjadi karyawan baginya, sementara ia dikelilingi oleh parasit-parasit yang membuatku muak.
Aku, dan adikku yang no. 4, selalu berusaha menjaganya dari gigitan parasit-parasit sombong itu. Tapi sayangnya… adikku tidak menyadari bahwa kami melindunginya. Dan itu membuatku merasa kerdil di hadapannya, di hadapan mereka pula.
Dulu….
Aku pernah merasa bangga akan diriku. Merasa besar…. Walaupun berada dikumpulan pohon-pohon kecil. Tapi kini, justru aku jadi merasa kerdil dan tidak berarti apa-apa di antara pohon-pohon besar. Dan itu yang kini membuatku berada pada titik jenuh. Titik di mana aku sudah tidak sanggup lagi memberikan kontribusi terbaikku untuk adikku yang hebat itu.
Hanya motivasinya yang tidak pernah henti itulah yang terus membuatku bertahan untuk tetap berada di hutan belantara besar.
Aku sadar…
Aku paham…
Ia pun ingin aku bisa menjadi besar dan hebat sepertinya…

Akhirnya... harus ku akui..
Satu kalimat untukmu ‘dik…
Aku pun bangga padamu!

Sabtu, 08 November 2008

0

Benarkah Pelanggan Anda Adalah Raja?



Strategi Pemasaran

Benarkah Pelanggan Anda Adalah Raja?


Pepatah lama mengatakan: Pelanggan Adalah Raja! Dan jika bicara mengenai hal yang satu ini, siapapun yang merasa sebagai pebisnis - entah kecil-kecilan atau level korporasi raksasa - pasti akan mengamini pepatah tersebut. Pelanggan atau pelanggan adalah sumber penghidupan utama bagi setiap bisnis, dari merekalah semua kegiatan bisnis menerima aliran darah segar yang disebut oleh para ahli keuangan jaman sekarang sebagai 'arus kas positif' yang memberikan energi bagi aktivitas entitas-entitas bisnis yang menjalankannya.

Karena itu dapat dimengerti apabila sebagian besar aktivitas dan sumber daya dari entitas-entitas bisnis yang didapuk pada pundak divisi marketing dan penjualan dicurahkan untuk 'mengamankan' atau mempertahankan jumlah pelanggan yang dimiliki, tentu saja agar bisnis dapat bertahan dan terus bertumbuh.

Bicara soal 'mengamankan' pelanggan, berarti kita bicara bagaimana memuaskan mereka dan menjaga, bahkan bila mungkin meningkatkan tingkat kepuasan tersebut. Seluruh pebisnis yang sadar betul akan pelanggan mereka sebagai asset pasti akan melakukan hal ini. Akan tetapi, upaya ini juga bukan tanpa konsekuensi. Pelanggan kita yang pastinya adalah manusia juga itu, memiliki sifat-sifat dasar yang persis sama jika menyangkut tentang kepuasan: Bila sudah mencapai tingkat kepuasan tertentu, mereka ingin lebih dan lebih lagi. Dari sudut pandang humanis (apalagi hedonis) hal ini tentu saja lumrah, namanya juga manusia. Tetapi dari sisi pengelolaan perusahaan, entitas bisnis menanggung konsekuensi untuk mengeluarkan BIAYA yang tidak sedikit demi memuaskan pelanggannya.

Tentu saja, mengacu kepada argumentasi di awal, bahwa biaya itu memang harus dikeluarkan untuk menjaga keutuhan asset pelanggan dari entitas bisnis. Akan tetapi, hal ini sebenarnya masih dapat dikritisi lebih jauh lagi alias bukan lagi hal yang sifatnya taken for granted. Pertanyaan penting mengenai hal ini adalah "Apakah biaya yang saya/kita keluarkan sepadan dengan hasil yang kita dapatkan?" Disinilah pentingnya bagi seorang marketer untuk juga mampu memahami indikator-indikator yang biasa digunakan oleh para analis keuangan. Pertanyaan ini menjadi penting karena setelah dianalisis lebih jauh, biaya marginal yang harus dikeluarkan untuk mempertahankan seorang pelanggan dengan cara memuaskan mereka dapat saja lebih tinggi daripada kontribusi pelanggan itu sendiri.

Dari pemikiran ini, kemudian berkembang pemikiran untuk 'memilah' pelanggan menjadi kategori-kategori tertentu. Dengan memilah pelanggan, upaya dan biaya yang dikerahkan untuk memuaskan mereka dapat menjadi lebih terfokus pada kategori-kategori tertentu yang memang memberikan dampak yang signifikan terhadap penjualan dan pertumbuhan arus kas perusahaan.

Salah satu konsep untuk memilah dan memetakan pelanggan tersebut adalah konsep "Value of Customer vs Value to Customer" dari Gupta & Lehman (2005). Value of Customer adalah indikator seberapa tinggi nilai yang diberikan oleh pelanggan kepada perusahaan, sementara Value to Customer berbicara mengenai seberapa tinggi nilai dari produk dan/atau layanan yang diberikan oleh perusahaan kepada pelanggan.

Value OF Cust

High


1. VULNERABLE CUSTOMER








4. STAR




2. LOST CAUSES





Low




3. FREE RIDER





High

Value TO Cust.

Pada kategori yang pertama, yaitu "Vulnerable Customer", di mana pelanggan memiliki nilai atau kontribusi yang tinggi bagi perusahaan, namun pelanggan tersebut hanya menerima nilai produk atau layanan yang rendah dari perusahaan. Pelanggan dengan kategori seperti ini sangat potensial untuk menjadi pelanggan kecewa dan beralih pada produk lain. Apabila terjadi hal seperti itu, maka itu berarti potensi kerugian bagi perusahaan, mengingat kontribusi pelanggan seperti ini cenderung tinggi.

Kemudian kategori kedua, "Lost Causes", yaitu pelanggan yang memberikan kontribusi yang rendah pada perusahaan dan pelanggan tersebut juga hanya menerima produk atau layanan 'seadanya'. Tipikal pelanggan seperti ini tentu tidak tepat untuk diberikan treatment marketing yang jor-joran apabila kita mengharapkan peningkatan kontribusi pelanggan.

Kondisi yang lebih buruk terjadi pada kategori "Free Rider", yaitu pelanggan yang hanya memberi kontribusi rendah tetapi karena satu dan lain hal menikmati layanan 'berlebih'. Memelihara pelanggan seperti ini cenderung hanya akan mengikis kas perusahaan dan menghalangi perusahaan untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan yang lain.

Sementara kategori pelanggan yang terakhir adalah pelanggan yang benar-benar merupakan Raja bagi perusahaan. Pelanggan seperti ini memberikan kontribusi yang tinggi sekaligus juga menerima layanan tingkat dan produk dengan nilai yang tinggi dari perusahaan. Contoh pelanggan seperti ini adalah nasabah priority banking dan penumpang pesawat kelas eksekutif. Jumlah mereka biasanya tidak terlalu besar, namun memberi kontribusi yang signifikan terhadap revenue perusahaan.

Dengan demikian, apabila anda sudah merencanakan untuk mengalokasikan anggaran dan program untuk memuaskan dan mempertahankan pelanggan anda dengan memperlakukan mereka sebagai raja, yakinkan bahwa anda hanya memperlakukan raja yang sebenarnya sebagai raja!

Rabu, 05 November 2008

0

Oktober 6, 2008

jam 08:53..
Ry...
Ternyata kekuatan pikiran itu benar adanya. Sewaktu di Sekolah Alam, sempat terpikir di kepalaku, bagaimana jika aku mengalami kecelakaan. Itu terpikir karena di tasku ada uang yang cukup banyak untuk membuat orang mengambil kesempatan dalam kecelakaan.
Dan ternyata.... hanya selang 15 menit, apa yang terpikir itu terjadi.
Pagi ini aku kecelakaan ringan... Sebenarnya tidak semua itu serta merta menjadi kesalahanku.Aku hanya mencoba maju sedikit untuk mengatur posisi motorku.Tapi tanpa ku sengaja motorku menyenggol mobil yang ada di sebelah kiri yang ada dalam posisi berhenti. Kejadian itu terjadi kala berada diperempatan dan akan belok ke kanan. Sontak ku rem motorku dan kuturunkan kedua kakiku untuk menahan mobil yang oleng.
Tapi serta merta ada sebuah motor yang malah menabrakku dari belakang. Aku langsung gugup. Terlebih ketika ada seorang anak kecil jatuh tepat di depan motorku. Badanku langsung gemetar. Bukan karena nyeri ditangan atau kakiku. Tapi aku takut terjadi apa-apa dengan anak itu. Alhamdulillah anak tersebut tidak mengalami cedera. Hanya kaget.
Aku langsung terpikir, pastilah aku juga akan lebih gugup jika kecelakaan ini terjadi dan aku sedang membawa kedua anakku. Na'uzubillah...
Untunglah kejadian itu berakhir tanpa saling menyalahkan siapa pun. Aku jadi lega.
Hanya saja, kaca spion sebelah kanan motorku patah, kaca speedometernya pecah. Tapi aku masih beruntung... bukan tangan ku yang patah, bukan juga kepalaku yang pecah...
Allah... ampuni aku yang kurang berhati-hati hari ini.
Diary... dari kejadian ini aku dapat belajar, jangan pernah berpikir 'BAGAIMANA JIKA'di saat kita hendak bepergian, sedekat atau sejauh apa pun itu. Karena kekuatan pikiran kita yang akan mewujudkannya menjadi kenyataan. (Dan itu seringkali terjadi padaku tanpa ku sadari).

Sabtu, 17 Mei 2008

0

Oh, Bisnis Selular...


Kata orang, bisnis yang paling mudah, murah, terjangkau dan prospektif adalah jualan voucher. Bener banget! Eit... tapi itu sih dulu, taon 2000an, di mana keuntungan per-voucher bisa nyampe 5000 perak. Mulai tahun 2005, keuntungan dari bisnis ini sudah mulai surut. Saking mudah dan murahnya (dalam urusan modal, cukup modal 5 juta aja sudah bisa jalan, dan ga perlu nyiapin tempat gede ), penjual voucher saat ini bak jamur di musim hujan. Siape aje bise!! Dan yang membuat tidak menguntungkan itu justru adalah mereka-mereka sendiri yang menyusul buka lapak belakangan.
Dengan dalih merekrut pelanggan, harga yang dikeluarkan oleh mereka biasanya lebih murah (biasanya selisih 500 perak) dari harga yang ditawarkan oleh konter-konter sebelumnya, padahal mereka belum tentu bisa bertahan lama dengan keuntungan yang minim itu. Cuma yang bisa berpikir inovatif dan kreatiflah yang bisa bertahan. Dan itu.... gak cukup dengan modal 5 juta doang. Perlu bakat dan keahlian yang lebih dari sekedar menjual vocer, yang gak mungkin bisa di ikutin oleh semua orang. So, untuk keluar dari 'Red Ocean' yang berdarah-darah itu, perlu strategi 'Blue Ocean'.
Tapi untuk konter yang satu ini, Ilham Cell, hal itu tidak menjadi masalah, karena di konter ini anda akan mendapatkan apa yang anda butuhkan untuk HP anda. Konter yang terletak di Jakarta Utara ini telah menjuarai Red Outlet Community 3 kali berturut-turut sejak tahun 2007, mulai dari ROC 4 sampai dengan ROC 6. Dan untuk tahun ini akan menerima kembali gelar juara I best sales se Jakarta Utara yang akan diumumkan pada tanggal 10 November 2008 di Mangga Dua Square Jakarta. Konter yang bernama Ilham Cell ini berhasil mengumpulkan poin penjualan perdana sebanyak 200 ribu lebih sampai dengan akhir bulan oktober 2008 ini.
So....? vocer murah? Siapa takut?



Jumat, 16 Mei 2008

0

ceriakan hidup


Masa anak-anak adalah masa yang paling indah, tanpa beban pikiran, berbuat sesuka hati, poko'e sing penting hepi. Cuma karna keduanya super aktif, kadang bikin induknya kewalahan.Kata orang seeh.... ga jauh dari DNA emaknye.
Tapi, salut deh dengan kekuatan fisik mereka. Cuma sayang... Gigi depannya Faiz tinggal 1 akibat keaktifannya sendiri... (jatoh, kepentok, patah deh!) So, dia jadi sayang banget ma gigi depannya itu. Kalo jatoh... yang diinget giginya duluan deh...

0

about me



Salwa dan Faiz, sepasang jagoan yang kadang bikin pusing, tapi sepi dengan ketidak beradaannya, adalah dua mutiara yang sulit terpisahkan dari hidup. Ibu keduanya, Nahdah, awalnya seorang ibu rumah tangga yang punya usaha di rumah. So pasti... mereka jadi manja banget! Tapi semenjak ibunya memasuki dunia kantoran, keduanya terlihat lebih mandiri, mandi sendiri, makan minum sendiri... eh, gak ding, berdua. Kan sepasang....